Pages

saya mencintai dan menikmati alam tapi saya tetep doyan wanita.

Monday 16 December 2013

Sedikit cerita tentang kebahagiaan

Apa itu kebahagiaan? Kenapa orang2 begitu ingin mencarinya? Ah, benarkah mereka mencarinya? Atau hanya sekedar alasan mereka saja,sedangkan yg mereka cari hanyalah kepuasan? Entahlah..

Tp kawan coba simak sebentar, aku ingin sedikit bercerita tentang kebahagiaan. Yah walau hanya dr sudut pandangku saja.

Kebahagiaan tidak bisa dinilai dg materi, apalagi uang. Iya, benar. Seperti dulu ketika aku kanak2, aku lebih bersemangat untuk berlari mengejar layang2 yg putus ketika beradu daripada berjalan kewarung dan menyerahkan uang 150 rupiah untuk mendapatkan layang2 baru. Padahal jika dipikir, itu hanya layang2 buluk. Yah paling ada beberapa meter senar gilas yg terikat di layang2nya.

Ada juga ketika menjelang hari raya, aku membelikan orang tuaku sepasang baju muslim, sarimbitan, dan pada saat mereka dg kompak memakainya pada saat sholat ied, entah kenapa tiba2 terbentuk senyum di mulutku.

Pernah (atau malah sering), ketika aku sedang berada di restoran ayam cepat saji. Ak melihat dipojokan ada seorang kakek dg dandanan yg rapi, sedang duduk di salah satu kursinya dan didepannya ada satu porsi nasi ayam goreng lengkap dg minuman dan kentang goreng yang sudah hampir habis. Matanya tertuju pada seorang anak kecil berusia kira2 5tahun ditempat bermain anak2 yang memang disediakan pihak manajemen restoran tersebut. Anak kecil tadi dg riangnya berlari kesana kemari sambil sesekali mendatangi kakek tadi untuk disuapi dg nasi dan ayam. Jika kau bisa melihatnya kawan, Air muka kakek tadi sangat menyenangkan untuk dilihat, ekspresi yg sangat mententramkan hati, aku selalu suka melihat ekspresi seperti itu. Mengingatkanku pada almarhum kakekku, yang dulu senang sekali memboncengku disepeda nya, hanya untuk membawaku ke tukang bakso di ujung jalan dan membelikanku semangkuk bakso panas. Ekspresi yang sama diperlihatkannya saat itu.

Ketika disuatu malam aku berkumpul dg sahabat2 terbaikku di atas tikar di kota kenangan, ditemani beberapa gorengan dan bercangkir2 minuman dari kopi sampai air putih. Ya, kami menghabiskan malam bercerita, saling ejek, dan mengenang masa lalu. Salah satu momen yg berlangsung sangat cepat, walaupun kami berharap malam berlalu secara lambat. Ah, aku selalu suka saat2 itu, kesempatan yg tak bisa dibeli.

Atau ketika aku bermimpi dibangunkan oleh dia yg aku cintai (yg mungkin bagi orang lain mempunyai byk kekurangan tp bagiku sangat sempurna) dg kecupan mesra dikeningku, tangannya melingkar di atas dadaku, sambil tersenyum dia berkata 'selamat pagi sayang, ayo bangun ah, kita subuh dulu yuk'. 

Sedikit cerita tentang kebahagiaan, yg sebenarnya sering terjadi pada diri kita dan sering terjadi di sekitar kita. Tak perlu lah sampai kita menghabiskan milyaran rupiah untuk mendapatkannya.

-Sedikit cerita yg saya buat untuk diri saya sendiri setelah saya berfikir bodoh tentang 'apakah saya dpt hidup bahagia atau tidak?'-

Saturday 31 August 2013

tour SUC mesakke bangsaku.

Depok, 30 Agustus 2013. 
Tepatnya di lantai 3, di salah satu ruang pertemuan di Depok Town Center atau orang biasa menyebut DTC, mas @pandji membuat acara tour Stand Up Comedy -nya yang ketiga (setelah Bhineka Tunggal Tawa dan Merdeka Dalam Bercanda). Bagi saya yang emang sudah pernah melihat tournya mas @pandji, yah walaupun cuma via DVD dan beberapa cuplikannya di YouTube, merasa ini tontonan yang sayang jika saya lewatkan, maka saya dan teman saya si @Feberrr pun langsung membeli tiketnya secara online. 

Saya melihat tour Stand Up Comedy nya mas @pandji merupakan cara seorang Pandji Pragiwaksono menyampaikan kepada orang orang bagaimana dia melihat indonesia, tentang semua potensi potensi, tentang kebusukan, tentang kenaifan orang orang, tentang semua yang terjadi di indonesia (yang ingin dia sampaikan, tentunya). Yah walaupun sebagian sudah dia tuangkan dalam buku-buku dan blognya, dan karena tidak semua orang membaca blog dan buku-bukunya, entah yang e-book ataupun yang dalam bentuk cetakan, maka dia menyampaikannya dengan melalui tour Stand Up Comedy. 

Jadi tour Stand Up Comedy Pandji Pragiwaksono bukan sekedar menyuguhkan Stand Up Comedy saja, tapi Stand Up Comedy yang berbobot, yang berisi dengan pesan-pesan,  motivasi-motivasi, (mungkin juga doktrin, :p) yang ingin disampaikan oleh mas @pandji yang disampaikan dengan cara yang lebih menarik , yah paling tidak lebih menarik ketimbang pidato di atas mimbar. :p

Ada banyak yang di sampaikan oleh mas @pandji salah satunya membahas tentang kaum minoritas yang hak-nya "sedikit" tidak di pedulikan di Indonesia. mulai dari difabel, wanita, sampai ke gay dan bencong. Ada banyak lagi yang di sampaikan oleh mas @Pandji, tapi kalo semuanya di tulis di sini bisa bisa jd pada tahu materi buat tournya di kota lain. :D

Yang jelas dia tidak hanya mengutarakan masalah, dia juga menyampaikan apa yang terjadi dalam dunia nyata yang disebabkan oleh masalah tersebut dan juga yang dialaminya (yang dianggapnya sebagai kekonyolan), tak sampai disitu dia juga menyampaikan bagaimana sebaiknya mengatasi masalah tersebut, tentu saja itu dalam versi dia. Nggak masalah bagi saya, toh dalam keseharian kita juga sering melakukan hal yang sama.

Oh iya, kalo mau dateng ke tour Stand Up Comedy nya mas @Pandji jangan coba-coba deh duduk didepan. Bisa dihajar sama doi, dijadiin bahan riffing. Kemaren sih kesian si "tujuh" dari awal sampe akhir kena mulu. Saya penasaran sebenernya, itu bahan riffing di setiap tour Stand Up Comedy sama apa enggak sih? kok nemu aja gitu. Hebat lah pokoknya. Gak rugi deh RP75.000,- tontonan yang berkualitas pokoknya, menghibur, ngocol dr awal sampai akhir, plus membuka pikiran kita juga. :)

Saya sendiri mengucapkan terimakasih kepada Pandji Pragiwaskono karena telah memberikan saya sebuah tontonan berkualitas, menghibur, dan mendidik dengan harga yang terjangkau. #Salut


Saturday 25 May 2013

sebuah percakapan dengan diri sendiri

"Kenapa dirimu?"

"Entahlah, lagi nggak enak hati aja"

"Kenapa? Coba lah cerita-cerita."

"Macam-macam sih"

"Cerita aja bro, mungkin aku bisa bantu"

"Gimana ya, ribet juga ngomongnya, mau mengutarakan juga jadinya males sebenernya.
Tadi lagi berandai andai nih, misal besok aku punya istri. Apakah aku memang bener-bener pantas jadi suaminya? Haha, konyol kan? Iya emang terdengar aneh dan konyol, aku sadari itu.
Apa yang bisa dia banggakan dari diriku?
Sehebat apa aku untuk diandalkannya?
Maksudnya gini, siapa sih aku ini?
Orang berpunya? Enggak. Aku nggak punya apa-apa untuk dibanggakan men. Okelah jika pada bilang 'belum' bukan 'enggak'. Tapi aku nggak seoptimis itu, dengan sifatku yang hampir bisa dibilang minim ambisi ini.
Aku juga bukan keturunan orang kaya. Yah bukan miskin atau kekurangan juga,penghasilan orang tua ku yang sangat-sangat mulia cukup untuk menyekolahkan ketiga anaknya untuk mendapat pendidikan yang sangat-sangat pantas dan juga bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan kami.
Bisakah aku sebaik mereka saat menjadi orang tua nanti?

Orang berpendidikan? Aku nggak sepandai itu men. Jaman smp-sma aja langganan 10 terkecil. Padahal semua wanita yang aku kenal adalah orang berpendidikan, bersekolah di universitas-universitas besar dan ternama di Indonesia, bahkan sudah ada yang sudah menjadi sarjana dan melanjutkan pendidikan pascasarjana di universitas ternama juga. Sedangkan aku apa?

Orang baik? Maaf aku nggak sebaik itu men. Sudah terlalu banyak dosa yang aku buat, aku juga bukan orang yang alim yang setiap hari lima kali kemasjid, bagaimana bisa sedangkan 3 kali waktu sholat saja aku habiskan dikantor, yah paling cuma sholat berjamaah di Mushola.

Orang yang asik, yah paling nggak buat diajak ngobrol?? Haha, aku sangat sadar kemampuan verbal ku sangat-sangat kurang. Lidahku jadi kelu dan kaku jika cuma berdua dengan orang, siapapun orangnya. Mau bercanda pun pasti jadi garing. Jika istriku punya masalah pun aku takut aku cuma bisa mendengarkan dan tidak tahu apakah aku bisa memberi solusi yang baik untuk masalahnya atau tidak. Tidak seperti suami idaman yang selalu bisa membuat bahagia yah paling tidak selalu membuat senyum di bibir istrinya dan menenangkan istrinya jika dia mempunyai masalah.

Romantis? ini lagi, yang ada malah aku berbuat hal konyol.

tapi yang paling aku takutkan, bisakah aku hadir disaat dia membutuhkanku? Bisa dipastikan aku tidak bisa selalu dekat dengannya, jika dilihat dari atasan-atasan dan senior banyak dari mereka yang hanya bisa bertemu dengan istri dan anak-anaknya seminggu sekali bahkan ada yang sebulan sekali, yah walaupun ada banyak juga yang setiap hari bisa pulang kerumah dan berkumpul dengan keluarganya, tapi aku takut aku tidak bisa dan aku sendiri tidak sampai hati membiarkan orang yang aku cintai mengalami hal tersebut. Lagi pula memangnya ada wanita yang mau jauh dari orang yang dia cintai? Jangankan wanita, aku saja sangat gak suka jika jauh dari orang yang aku sayangi.

Tapi aku bisa berusaha lebih baik untuk istri ku kelak, berusaha menjadi imam yang baik untuknya dan  apapun hak buruk yang terjadi kepadanya kelak aku akan berusaha melindungiya, dengan bangga mengatakan kepada orang-orang bahwa dia adalah istriku, dan satu-satunya yang aku cintai.walaupun aku yakin aku bisa memenuhi janji ku, tapi adakah orang yang mau percaya kepada janji yang belum pasti bisa terpenuhi?"

"Bro, tenangkan dirimu bro pasti ada seorang yang mampu menerima mu dengan semua yang kamu keluhkan tadi, kamu tidak seburuk itu, kamu terlalu memikirkan banyak hal yang bahkan belum tentu terjadi. Lagi pula jika kamu sendiri sudah pesimis dengan dirimu sendiri lalu orang lain memangnya mau menaruh kepercayaan mereka kepada mu? Seenggaknya kamu harus punya keyakinan terhadap dirimu sendiri. Jika bukan kamu lantas siapa lagi?
oke lah kalo kamu menganggap kamu gak punya apa-apa, tapi bagi seseorang yang menganggap kamu adalah segalanya, apalagi yang mereka butuhkan jika segala yang dia butuhkan adalah dirimu? Ya, pasti ada orang yang menganggapmu segalanya. Tinggal dirimu yang harus berusaha memantaskan diri untuk pasanganmu, dan aku yakin kamu pasti bisa"
.....

-sebuah percakapan dengan diri sendiri-
cobalah berdialog dengan diri sendiri, karena terkadang kita juga perlu melihat dan mendengarkan diri kita sendiri.

Tuesday 5 February 2013

Donor Yuk


Waktu itu sekitar jam Sembilan pagi menjelang siang di SMA saya.  Saya masuk UKS dengan perasaan berdebar-debar karena memang itu pertama kali bagi saya. Bukan, bukan pertama kali bagi saya masuk UKS. Tapi pertama kali bagi saya buat Donor Darah. Saya waktu itu ikut donor darah sih niat utamanya cuman mau ngebangun imej di mata cewek yang saya sukai aja, sebut saja teman 1. Abisnya doi gencar banget ngajakin anak-anak kelas buat ikutan donor darah. Iya, waktu itu saya sekelas sama si teman 1. Gengsi dong kalo gak ikutan sementara doi aja begitu menggebu-gebu buat ikutan.
Untung waktu itu umur saya udah 17 tahun jadinya boleh ikutan donor darah. Soalnya ada temen saya yang gak dibolehin mbak-mbak PMInya donor gara-gara umurnya waktu itu belum genep 17 tahun. Nah waktu itu saya mikirnya “alah paling kaya di suntik pas vaksinasi di lengan tangan” dan asumsi saya jarum yang dipake buat nyedot darah saya sekecil jarum buat cacaran . Tapi semua itu berubah saat jarum suntik yang segedhe isi ballpoint pilot menyerang. Dan si ibu-ibu PMI yang nyoblosin itu jarum ke tangan saya menggunakan kata-kata ajaib yang sangat khas diucapin oleh seorang bidan, “kaya digigit semut kok”. Hell!! Semut mana yang nggigit sampe bisa nyobek kulit dan nyedot darah hamper setengah liter.  Saya cuma bisa pasrah dan sok cool doang sebabnya si teman 1 ngeliatin di depan pintu. Padahal badan udah lemes gegara ngebayangin jarum segedhe isi ballpoint ntar nyoblos ke tangan saya. Eh dan ternyata gak sesakit apa yang saya bayangkan, tapi ga kaya digigit semut. #tapi tetep lebih sakit pas saya disunat.
Nah itu adalah pengalaman donor darah pertama saya, sehabis itu saya jadi sering ikut donor darah gara-gara uang saku udah habis padahal awal bulan masih seminggu lagi. Jadilah saya menggadaikan darah saya ke PMI biar bisa dapet suplemen penambah darah, susu kotak 1, telor rebus 2, sama susu cair kalengan 1, yah lumayanlah bisa buat seminggu bertahan dikostan dan lagi kartu donornya bisa buat isi dompet biar kelihatan tebel.
 Yah dari seringnya saya donor darah ini saya jadi tahu manfaat donor darah, gara-gara saya sering Tanya-tanya ke mbak-mbak yang ngambil darah saya.

1.       Buat pria ini merupakan salah satu cara buat mengeluarkan darah kotor di tubuh. Iya, yang diambil pas donor darah itu adalah darah kotor dan sumsum tulang belakang langsung terstimulan buat memproduksi sel darah merah baru lagi sejumlah yang kita keluarin. Yah semacam ganti Oli gitu lah.

2.       Pernah denger sih katanya mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke. Karena dengan mendonorkan darah, kadar zat besi dapat terjaga. Zat besi berlebihan dalam darah dapat bereaksi dengan senyawa kolesterol dan ntar numpuk di dindin arteri terus terjadi penyumbatan. Source: google. * Iya nilai biologi saya jelek.

3.       Kita bisa membantu sesama. Pernah dengar atau baca iklan yang bunyinya kurang lebih seperti ini “setetes darah anda sangat berarti bagi mereka” yang latarnya ada orang lagi diperban kepalanya, tangannya patah, kakinya kewer-kewer? Jadi bener banget deh itu iklan. Saya pernah suatu hari mau donor darah ke PMI dan disana bener-bener banyak orang yang lagi nyari darah buat sanak saudaranya. Dan saya waktu itu sadar, ternyata darah saya yang kotor ini banyak dibutuhkan orang. Yah daripada darahnya dibuang percuma karena palanya bocor gara-gara tawuran kan mending di donorin.

4.       Dapet suplai makanan bergizi gratis!! Anak kost sejati pasti gak bakal menyia-nyiakan kesempatan ini. Tapi ga usah keseringan sampe sebulan dua kali. Karena waktu yang dibutuhkan sampai darah kita tergantikan adalah sekitar 75 hari. Yah sekitar dua bulan setengah lah.

Yah jadi itu aja cerita saya tentang donor darah. Donor yuk. J