Pages

saya mencintai dan menikmati alam tapi saya tetep doyan wanita.

Monday 31 March 2014

Dengarkan beberapa patah kata.

Sebentar, tunggu sebentar, aku meminta sedikit waktumu. Aku hanya ingin berbicara kepadamu, tidak menuntut jawabanmu ataupun responmu. Aku harus mengatakannya sekarang karena jika nanti-nanti aku khawatir sudah tdk sempat mengatakan kepadamu. Lebih tepatnya aku khawatir jika aku mengetahui ada yg mendahuluiku mengatakannya kepadamu dan kamu memberikan respon positif.

Aku suka kamu, sudah itu saja.

Silahkan kamu marah ataupun jengkel,itu hakmu. Tapi, Jangan menyuruhku untuk menghilangkan perasaan ini. Kamu tidak perlu pula menghawatirkanku karena aku mempunyai rasa ini. Karena aku tidak sedikitpun menyesal telah memiliki rasa terhadap mu. Aku bahkan senang karena yg tertambat dihati ini adalah kamu, bukan yang lain. Tidak ada yang salah, bukan salahmu, bukan pula salahku. Karena, sialnya, kita tidak bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta.

Jika kamu bertanya kenapa aku mengatakan ini? Sebenarnya aku sangat ingin menahannya, Tapi aku tidak mau jadi pecundang lagi, karena sudah pernah aku berhenti dititik itu dan meninggalkan sepercik sesal kesininya. Saat seorang teman menceritakan kisahnya aku mengumpat dalam diamku. 'brengsek, kenapa juga dulu aku mundur'

Jika kamu bertanya sejak kapan? Aku hanya akan menjawab 'sejak hati ini berkonspirasi dengan otak untuk mencari pembenaran atas semua yang kamu lakukan, yang dianggap miring oleh orang lain'. Ya, aku selalu berfikir semua yang kamu lakukan selalu benar dan menarik. Otak yg sudah berkonspirasi memang sudah tidak dapat berfikir objektif, selalu subjektif jika menyangkut tentangmu.

Sekarang sudah tidak ada yg mengganjal di hatiku. Terimakasih sudah meluangkan waktumu untuk mendengarkanku.